Selasa, 31 Mei 2016

MANAJEMEN PERUBAHAN




TUGAS
MANAJEMEN  PERUBAHAN


Oleh :
Nama             : Ullys Waran
NPM               : 1302020051






FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS  WISNUWARDHANA  MALANG
Kampus : Jl. Danau Sentani 99 Malang, Telp. (0341) 713604, Faks. (0341) 713603
Homepage :
WWW.Wisnuwardhana.ac.id, E-mail : Unidha@telkom.net



Tugas. I
1.                Apa yang dimaksud dengan perubahan? Berikan contohnya.

Jawab :
Menurut Potts dan LaMarsh (2004:36) dalam Wibowo (2009:105) disebutkan bahwa perubahan merupakan pergeseran dari keadaan sekarang suatu organisasi menuju pada keadaan yang diinginkan di masa depan. Sedangkan menurut E. Rochyadi dalam modulnya Manajemen Pembaharuan dikatakan bahwa secara umum kata perubahan sering diartikan sebagai kondisi yang berbeda dari kondisi sebelumnya. Perubahan itu terjadi sebagai akibat dari suatu proses yang terjadi kemudian dan menggambarkan antara sebelum dan sesudah dari peristiwa tersebut. Demikian pula dengan pengertian yang diungkapkan oleh Abdorrakhman Gintings dalam seminarnya yang berjudul “hakekat perubahan dalam konteks perilaku organisasi”  bahwa perubahan adalah pergantian cara pandang dan perilaku dalam mengerjakan sesuatu untuk melakukan pergeseran dari keadaan sekarang menuju ke keadaan yang diinginkan di masa datang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan merupakan suatu kondisi yang berbeda antara keadaan sekarang dengan keadaan sebelumnya atau pun dari keadaan sekarang menuju keadaan masa depan yang diharapkan. Contohnya perubahan pada pendelegasian wewenang yang terjadi di Indonesia dimana sekitar pada tahun 2000 telah berubah kedalam desentralisasi yang awalnya sentralis.

2.                    Mengapa perubahan perlu dikelolah dengan efektif? Jelaskan.

 Jawab :
Perubahan itu perlu dikelola, karena proses transformasi  yang kompleks sehingga perubahan harus dikelola dengan sistematik, komprehensif, terencana dan didukung oleh resources yang tepat dan memadai. Selain itu menurut Smither, Houston dan McIntire dalam  http://id.shvoong.com/business-management/management/2243038-konsep-manajemen-perubahan/  secara tegas menyatakan bahwa proses perubaan harus dikelola secara terampil agar perubahan tersebut terjadi secara efektif demi kepentingan organisasi. Perubahan seperti ini disebut dengan istilah planned change. Inilah yang merupakan pokok bahasan dari manajemen perubahan. Beberapa pakar mendefinisikan perubahan yang efektif itu secara seragam, tetapi pada hakikatnya memiliki makna yang sama yakni untuk menghadapi kompleksitas permasalah yang akan muncul di masa yang akan datang demi kepentingan organisasi. Sehingga cara yang pasti untuk mengelola perubahan secara efektif yakni dengan manajemen perubahan yaitu suatu proses yang mengandung unsur-unsur perencanaan, pelaksanaa, pengawasan, dan pemantauan, evaluasi dan hasil serta dampak. Sehingga terdapat langkah-langkah dalam mengelola peruubahan menurut Raymond J. Stone seorang konsultan SDM  dalam bukunya Human Resources Management (1998), yakni :
1.         Menetapkan kebutuhan untuk melakukan perubahan;
2.         Mengenali hal-hal potensial yang dapat menghambat proses perubahan;
3.         Melaksanakan perubahan; dan
4.        Mengevaluasi perubahan.

3.                 Faktor atau kekuatan apa yang mendorong terjadinnya perubahan?

Jawab :
Berdasarkan analisis para pakar dalam E. Rochyadi, ada dua kekuatan pendorong atas munculnya kebutuhan untuk melakukan perubahan di dalam organisasi yaitu sebagai berikut :
1.         Kekuatan internal ; kekuatan yang muncul dari dalam lembaga,seperti; sumber daya manusia, perilaku dan keputusan manajemen. Sedangkan faktor yang mempengaruhinya mungkin berkaiatan dengan; (1) strategi baru , (2) penerapan teknologi, (3) sikap dan perilaku
2.         Kekuatan eksternal; kekuatan yang datang dari luar seperti; karakteristik demografis (pendidikan, tingkat keterampilan), perkembangan teknologi, perubahan pasar dan tekanan-tekanan sosial. Faktor eksternal ini dapat diidentifkasi; (1) meningkatnya biaya, (2) kelangkaan sumber, (3) peraturan-peraturan baru, (4) tuntutan pemakai atau konsumen, (5) tingkat pendidikan.
Sedangkan menurut Aceng Muhtaram dalam pertemuan perkuliahan dijelaskan bahwa forceperubahan merupakan kekuatan-kekuatan yang mendorong perubahan yaitu :
1. Adanya permasalahan yang mendasar yang terus menerus dihadapi
2. Adanya agagsan baru
3. Berbagai faktor internal dan eksternal
4. Arus globalisasi
5. Munculnya kebutuhan-kebutuhan (needs) dan aspirasi yang menuntut perlunya  perubahan
Kekuatan perubahan menurut Robin (2001:540), mengungkapkan adanya enam faktor kekuatan perubahan perubahan yaitu :
1.Nature of the workforce (sifat tenaga kerja)
2.Technology (teknologi)
2. Economic shocks (kejutan ekonomi)
3. Competition (persaingan)
4. Social trends (trend sosial)
5. World politics (politik dunia)
Kekuatan perubahan yang dapat mendorong maju mundurnya suatu organisasi ditanggapi secara beragam oleh banyak ahli, tetapi pada intinya adalah sama tergantung bagaimana need for change dari masing-masing organisasi.

3.                Untuk perubahan diperlukan strategi, apa yang dimaksut dengan strategi untuk perubahan dan mengapa diperluhkan?

Jawab :
Menurut Chandler (1962) Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindaklanjut, serta prioritas alokasi  sumber daya. Sedangkan perubahan adalah suatuj proses menuju pada hal yang baru. Sehingga perubahan strategis adalah perubahan untuk melakukan sesuatu yang baru. Strategi perubahan merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan organisasi artinya sebagai suatu proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi, dengan tujuan utama agar perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Terdapat setidaknya 4 (empat) strategi perubahan : strategi politikal, strategi informasional, strategi fasilitatif, dan strategi attitudinal.
1.        Strategi politikal adalah cara menjalankan perubahan dari atas ke bawah (top-down). Inisiatif perubahan datang dari atas, dari pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi dan kemudian “dijual” ke bawah. Strategi politikal akan berjalan relatif cepat, namun apabila tidak diikuti dengan strategi lain, dampaknya mungkin hanya di permukaan saja. Strategi ini sering ditempuh apabila keadaan dirasakan sangat mendesak sehingga perubahan harus dilakukan dengan cepat.
2.        Strategi informasional adalah cara menjalankan perubahan dengan memberikan informasi kepada warga institusi untuk menumbuhkan dan menguatkan kebutuhan untuk melakukan perubahan dan memperlemah perlawanan terhadap perubahan. Di sini diasumsikan bahwa warga institusi akan tergugah untuk melakukan atau menerima perubahan apabila mereka memiliki pengetahuan berdasarkan informasi atau fakta tentang keadaan unstitusi di tengah-tengah para pesaingnya atau di tengah-tengah lingkungan usaha yang lebih besar. Strategi informasional berlangsung lebih lambat dari strategi politikal, namun pengaruhnya lebih dalam.
3.        Strategi fasilitatif adalah cara menjalankan perubahan dengan membantu kelompok yang hendak berubah, supaya mereka lebih mudah menghadapi keadaan baru. Bantuan ini dapat berbentuk penyediaan sumber daya atau sarana, atau memberikan kesempatan untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan baru yang diperlukan untuk menghadapi perubahan.
4.        Strategi attitudinal adalah cara perubahan yang memprioritaskan perubahan sikap, yang pada gilirannya akan mengubah tingkah laku. Strategi attitudinal mengutamakan perubahan yang berdampak luas dan berkelanjutan pada cara pandang dan tingkah laku.
Strategi-strategi di atas tidak mutually exclusive. Beberapa strategi dapat dijalankan secara bersamaan, dan dapat saling melengkapi. Misalnya, strategi politikal segera dapat diikuti dengan strategi informasional, dan seterusnya. Strategi ini diperlukan dalam perubahan untuk menganalisis kebutuhan perubahan dan persiapan untuk menghadapi perubahan-perubahan lain yang terjadi sehingga siap untuk menerima perubahan


4.                Apa perang pemimpin perubahan?

Jawab :
Leadership dalam konteks perubahan adalah driving force untuk menggerakkan actions for change. Leadership berfungsi sebagai leading, directing, organizing, sincrinizing, coordinating all force affecting change. Leadership actions dalam perubahan termasuk initiating change, mobilizing all resources, potentials and strengths untuk kelancaran keberhasilan perubahan, correcting  all mistakes and put all right thing, along the right path towards the success of change.

Tugas. II
1.                 Contoh perubahan Organisasi
v    analisis proses perubahan
Jawab :

Suatu proses perubahan terjadi melalui tahap-tahapnya.  Pertama-tama adanya dorongan dari dalam (dorongan internal), kemudian ada dorongan dari luar (dorongan eksternal).  Untuk manajemen perubahan perlu diketahui adanya tahapan proses perubahan.  Tahap-tahap manajemen perubahan ada empat, yaitu:

Tahap 1,  yang merupakan tahap identifikasi perubahan, diharapkan seseorangdapat mengenal perubahan apa yang akan dilakukan /terjadi.  Dalam tahap ini seseorang atau kelompok dapat mengenal kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe perubahan.

Tahap 2,  adalah tahap perencanaan perubahan.  Pada tahap ini harus dianalisis mengenai diagnostik situasional tehnik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan.   Dalam proses ini perlu dipertimbangkan adanya factor pendukung sehingga perubahan dapat terjadi dengan baik.

Tahap 3, merupakan tahap implementasi perubahan dimana terjadi proses pencairan, perubahan dan pembekuan yang diharapkan.  Apabila suatu perubahan sedang terjadi kemungkinan timbul masalah. Untuk itu perlu dilakukan monitoring perubahan.

Tahap 4, adalah tahap evaluasi dan umpan balik.  Untuk melakukan evaluaasi diperlukan data, oleh karena itu dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dan evaluasi data tersebut.  Hasil evaluasi ini dapat di umpan balik kepada tahap 1 sehingga memberi dampak pada perubahan yang diinginkan berikutnya.

Suatu perubahan melibatkan perasaan, aksi, perilaku, sikap, nilai-nilai dari orang yang terlibat dan tipe gaya manajemen yang dibutuhkan. Jika perubahan melibatkan sebagian besar terhadap perilaku dan sikap mereka, maka akan lebih sulit untuk merubahnya dan membutuhkan waktu yang lama.

v    Jenis strategi dan teknik pengembangan?
Teknik pengembangan oraganisasi pada hakekatnya adalah strategi interfensi yang dapat dipergunakan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi atau didalam melakukan perubahan-perubahan. Sampai sekarang cukup banyak teknik pengembangan organisasi yang telah dikembangkan oleh para pakar. Di antara teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut :

1.                   Latihan Kepekaan (sensitivity taining). merupakan teknik OD yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi
2.                   Kisi Pengembangan Organisasi (grid OD). Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi.
3.                   Survai Umpan Balik. Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.
4.                   Konsultasi Proses. Dalam Process consultation, konsultan OD mengamati komunikasi , pola pengambilan keputusan , gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya , serta menganjurkan tindakan koreksi.
5.                   Pembentukan Tim. adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
6.                   Transcational Analysis (TA). TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan.
7.                   Intergroup Activities. Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut.
8.                   Third-party Peacemaking. Dalam menerapkan teknik ini, konsultan OD berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.


Referensi :

- (2011).KOnsep Manajemen Perubahan. [online]. Tersedia di : http://id.shvoong.com/business-management/management/2243038-konsep-manajemen-perubahan/.html.[02 November 2012]

- Engkoswara, dan. Komariah, Aan. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

- E. Rochyadi.(2008). Modul Manajemen Pembaharuan. Badan DIklat Daerah.

- Lasmahadi, asmono.(2012).Mengelola Perubahan di Dalam Organisasi Tantangan atau Ancaman. [online]. Tersedia di :http://karirkita.multiply.com/journal/item/18/Mengelola-Perubahan-di-Dalam-Organisasi-Tantangan-atau-Ancaman.html. [03 November 2012]

- L.Coch dan J.R.P French, Jr Overcoming Rresistance to change, Time Business. USA :1984

- Parwiyanto, herwan. (2009). Manajemen Perubahan Organisasi. [online]. Tersedia di : http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id/…/herwnmanaje…html.[03 November 2012]
Tim Dosen Adpend. (2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.


- Wibowo,. (2009), Manajemen Perubahan, edisi kedua, PT Rajagrafindo Persada :Jakarta

Selasa, 05 April 2016

Proposal Usaha Papeda

PROPOSAL USAHA
PAPEDA, IKAN KUAH KUNING”



Hasil gambar untuk universitas wisnuwardhana malang
 Disusun Oleh :
            Nama :      Ullys Waran
NPM/NIM  :     1302020051





FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WISNUWARDHANA MALANG

JL. Terusan Danau Sentani No.99 Malang





LEMBAR PENGESAHAN

Judul Proposal             : Usaha “PAPEDA, IKAN KUAH KUNING”
Nama                           : Ullys Waran
Fakultas                       : Ekonomi Manajemen

Proposal initelahditerimadandisahkanpada :
Hari                             :
Tanggal                       :


Oleh :

Ketua Jurusan/ Ka.Prog.                                                                     Dosen Pembimbing


( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )                                                                   ( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )



Mengetahui Rektor



( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )





  


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena berka rahmat dan karunia-Nya sehingga Proposal usaha makanan Tradisional ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami mengucap terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam buku karangan-karanganya untuk proses pembuatan Proposal Usaha Makana Tradisional ini.






DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………..  ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..  iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1  LatarBelakang …………………………………………………………...........…1
1.2  Manfaat  ………………………………………………………………...........…. 1
1.3  Tujuan ……………………………………………………………………............1

BAB II KEGIATAN USAHA
2.1 AspekProduksi …….………………………………………………….…...........  2
2.2 AspekPemasaran ………………………………………………...………...........  2

BAB III PERENCANA KEUANGAN
3.1  BiayaTetap …………………………………………………………………........ 3
3.2  BiayaVariabel ……………………………………….…………………….......... 3
3.3  BiayaTakTerduga ………………………………………………….................... 4
3.4  PengelolaanKeuangan …………………………………………...........................4
3.5  AnalisisPendapatan ……………………………………….............................. 4
3.6  AnalisisPerencanaanLaba/Rugi ………………………………...........................5

BAB V PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………….... 6
Saran………………………………………………………………………………….. 6







BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG

              Saya mengangkat usaha Papeda ini karena ada beberapa faktor yaitu karena Papeda merupakan makanan yang di gemari oleh beberapa masyarakat di Indonesia khususnya Papuaa, Maluku, Manado.
Tujuan dari usaha saya ini untuk meningkat kan usaha makan tradisional.


1.2 MANFAAT PEMBUATAN PROPOSAL

Proposal ini saya buat agar bermanfaat untuk belajar mandiri dapat juga bermanfaat untuk :
-         Membantu wirausaha untuk mengembang kan usaha dan menguji strategi dan hasil yang di harap kan dari sudut pandang pihak lain (investor)
-         Membantu wirausaha untuk berfikir kritis dan obyektif atas bidang usaha yang akan di jalan kan.
-         Sebagai alat komunikasi dalam memaparkan dan menyakinkan gagasan kepada pihak lain.
-         Membantu meningkat kan keberhasilan para wirausaha


1.3 TUJUAN PENYUSUNAN PROPOSAL

- Proposal ini di buat untuk memenuhi tugas akhir mata pelajara kewirausahaan
- Inisiatif wirusaha sebagai pemilik usaha dlm membuka usaha      
- Memajukan kehidupan masyarakat dan memperbaiki ekonomi masyarakat
- Menjadikan siswa lebih kreatif dan inovatif tentang berwirausaha      
- Melatih siswa agar dapat berwirausaha dengan baik      
- Menambah pengalaman dan pengetahuan tentangberwirausaha
- Berguna untuk melakukan kerjasama dengan pendiri usaha lain
- Dapat membuka lapangan kerja baru






BAB II
KEGIATAN USAHA
2.1 ASPEK PRODUKSI

Papeda
Bahan membuat papeda :
Ø  100 gr  sagu
Ø  1000 cc air
Ø  1/2 sdt garam
Ø  1/2 sdt gula

Cara Membuat Membuat Papeda :
1.      Cairkan sagu dengan 300 ml air
2.     Tambahkan garam dan gula
3.     Didihkan sisa air
4.     Tuang air yang sudah mendidih ke dalam larutan sagu, aduk perlahan sehingga sagu matang merata
5.     Papeda dikatakan sudah matang jika sudah berwarna bening jika masih belum merata matangnya adonan bisa dimasak di atas api kecil sambil terus diaduk
6.      Jika sudah bening angkat dan sajikan hangat.


Ikan Kuah Kuning Sebagai Pelengkap Papeda
Bahan :
Ø  1/2 kg ikan tongkol, bersihkan dan rendam dengan jeruk nipis dan garam
Ø  1 buah jeruk nipis, peras
Ø  kemangi, siangi
Ø  cabe rawit hijau, buang batangnya
Ø  2 sdm minyak untuk menumis
Ø  1 batang sereh, memarkan
Ø  2 lembar daun salam
Ø  600 ml air matang

Bumbu yang dihaluskan:
Ø  2 siung bawang putih
Ø  4 buah bawang merah
Ø  3 buah kemiri
Ø  2 cm jahe
Ø  2 cm kunyit
Ø  1 sdm gula pasir
Ø  1 sdt sdm garam

Cara membuatnya :
1.      Tumis bumbu yang sudah dihaluskan beserta sereh dan salam hingga harum dan matang
2.     Tambahkan air matang, masak hingga mendidih
3.     Masukkan ikan, garam, gula dan cabe rawit, masak hingga ikan matang
4.     Sesaat sebelum masakan diangkat, tambahkan daun kemangi dan jeruk nipis, aduk rata
5.     Sajikan sebagai pelengkap papeda

2.2 ASPEK PEMASARAN

                 Proses pemasaran usaha Papeda, Ikan Kuah Kuning ini dapat di jual dengan cara :
 - Mengontrak gedung atau ruko




BAB II
KEGIATAN USAHA
2.1 ASPEK PRODUKSI

Papeda
Bahan membuat papeda :
Ø  100 gr  sagu
Ø  1000 cc air
Ø  1/2 sdt garam
Ø  1/2 sdt gula

Cara Membuat Membuat Papeda :
7.     Cairkan sagu dengan 300 ml air
8.     Tambahkan garam dan gula
9.     Didihkan sisa air
10. Tuang air yang sudah mendidih ke dalam larutan sagu, aduk perlahan sehingga sagu matang merata
11.   Papeda dikatakan sudah matang jika sudah berwarna bening jika masih belum merata matangnya adonan bisa dimasak di atas api kecil sambil terus diaduk
12.  Jika sudah bening angkat dan sajikan hangat.


Ikan Kuah Kuning Sebagai Pelengkap Papeda
Bahan :
Ø  1/2 kg ikan tongkol, bersihkan dan rendam dengan jeruk nipis dan garam
Ø  1 buah jeruk nipis, peras
Ø  kemangi, siangi
Ø  cabe rawit hijau, buang batangnya
Ø  2 sdm minyak untuk menumis
Ø  1 batang sereh, memarkan
Ø  2 lembar daun salam
Ø  600 ml air matang

Bumbu yang dihaluskan:
Ø  2 siung bawang putih
Ø  4 buah bawang merah
Ø  3 buah kemiri
Ø  2 cm jahe
Ø  2 cm kunyit
Ø  1 sdm gula pasir
Ø  1 sdt sdm garam

Cara membuatnya :
6.     Tumis bumbu yang sudah dihaluskan beserta sereh dan salam hingga harum dan matang
7.     Tambahkan air matang, masak hingga mendidih
8.     Masukkan ikan, garam, gula dan cabe rawit, masak hingga ikan matang
9.     Sesaat sebelum masakan diangkat, tambahkan daun kemangi dan jeruk nipis, aduk rata
10. Sajikan sebagai pelengkap papeda

2.2 ASPEK PEMASARAN

                 Proses pemasaran usaha Papeda, Ikan Kuah Kuning ini dapat di jual dengan cara :
 - Mengontrak gedung atau ruko

3.1 BIAYA TETAP
NO
NAMA BARANG
BANYAK
QUANTITY

HARGA SATUAN
JUMLAH
1
Freezer Box
        1
Unit
1X2.950.000
Rp 2.950.000,00
2
Tabung Gas
        5
Kg
5X13.000
Rp 65.000,00
3
Meja + Kursi
        4
Paket
4X1.750.000
Rp7.000.000,00
4
Mikser
        2
Unit
2X199.000
Rp398.000,00
5
Dandang Besar
        2
Unnit
2X230.000
Rp460.000,00
6
Wajan Besar
        2
Unit
2X220.000
Rp440.000,00
7
Loyan Besar
        2
Unit
2X85.000
Rp170.000,00
8
Piring Rose
6 Dos Isi 6
30 Lusin
6X368.000
Rp 2.208.000,00
9
Gelas Upg
3 Dos Isi 12
36 Lusin
3X365.000
Rp 1.095.000,00
10
Sendok + Garpu
5 Dos Isi 12
84 Lusin
5X230.000
Rp 1.150.000,00
11
Pisau
        10
Buah
10X11.000
Rp110.000,00
12
Cobek Batu
         2
Buah
2X50.000
Rp100.000,00
Total
Rp16.149.000,00


3.2 BIAYA VARIABEL
NO
NAMA BARANG
BANYAK
QUANTITY

HARGA SATUAN
JUMLAH
1
Sagu
     1
Tuman/Sak
1 X250.000
Rp250.000,00
2
Ikan
50
Kg
50 X 25.000
Rp500.000,00
3
Minyak Goreng
5
liter
1   X 34.000
Rp      34.000,00
4
Kemiri
1
Kg
1   X 13.000
Rp10.000,00
5
Lengkuas
1
Kg
1   X 13.000
Rp      10.000,00
6
Kunyit
1
Kg
1   X 13.000
Rp10.000,00
7
Jahe
1
Kg
1   X 12.000
Rp10.000,00
8
Bawang Merah
1
Kg
1   X 12.000
Rp      18.000,00
9
Bawang Putih
1
Kg
1   X 12.000
Rp18.000,00
10
Rica
      1
Kg
1   X 40.000
Rp18.000,00
11
Daun Bawang
      1
Kg
1   X 40.000
Rp8.000,00
12
Kemangi
      1
Kg
1  X 67.000
Rp      8.000,00
13
Sereh
1
Kg
1   X 18.000
Rp8.000,00
Total
Rp    677.000.00



BAB III
RENCANA KEUANGAN

MODAL USAHA                                                                                                                 MODAL: Rp 20.000.000

3.3 BIAYA TAK TERDUGA

BIAYA TAK TERDUGA = RP 3.174.000,00
3.4 PENGELOLAAN KEUANGAN
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI/HPP
* HPP = BIAYA PRODUKSI/BIAYA VARIABEL JUMLAH PRODUKSI =Rp 677.000 = Rp 8462 DIBULAT KAN Rp 8.500 80

* LABA = BIAYA PRODUKSI X 50% JUMLAH PRODUKSI =Rp 677.000 X 50 % 80 =Rp 8462 x 50 %= Rp 4231 DIBULAT KAN Rp 4.500
* HARGA JUAL = HPP + LABA 8462+4231= Rp 12693 ATAU Rp 15.000



3.5 ANALISIS PENDAPATAN
• PENDAPATAN PER HARI
 Jumlah barang X harga X 1 hari =80 X Rp 15.000 X 1 =Rp 1.200.000,00
• PENDAPATAN PER BULAN
 Jumlah barang X harga X bulan =80 X Rp 15.000 X 30 Hari =Rp 36.000.000,00

3.6 ANALISIS PERENCANAAN LABA/RUGI
• Pendapatan per bulan – (biaya variabel x bulan) Rp 36.000.000 – (677.000 x 30 hari) Rp 36.000.000 – 20.310.000= Rp 15.690.000,00





BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Proposal Usaha harus mengumpulkan data-data yang valid dan selengkap mungkin agar dalampenyusunan proposal usaha kita tidak mengalami kesulitan.Dan dengan adanya tugas Proposal ini saya dapat mengetahui cara mengelola Usaha.


B.      Kritikdan Saran
Saya menyadari sekali, didalam penyusunan Proposal Usaha ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal lainnya. Oleh karna itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari dosen pengajar dan teman-teman.